CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 13 Oktober 2013

Sejarah Berdirinya Museum

Prasasti Museum Rudana Desember 1995
Pintu gerbang Museum Rudana
Museum Rudana didirikan atas dasar idealisme pendirinya, Nyoman Rudana, dimana seni merupakan hal yang universal, sebagai hasilnya, berkontribusi terhadap proses harmonisasi antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), antara manusia dengan manusia (pawongan) serta manusia dengn alam sekitarnya (palemahan) yang tercermin dalam konsep filosofis Bali Tri Hita Karana, dimana seni sangat berperan dalam membantu menyebar luaskan perdamaian, kemakmuran serta rasa persauda-raan di antara umat manusia sedunia. Visi humanisme Museum Rudana, yaitu untuk kemaslahatan (manfaat) umat manusia, merupakan filosofi perjuangan Nyoman Rudana dalam mengoleksi lukisan – lukisan yang kini dapat dinikmati di museum ini.
Obsesi pendirian museum ini diawali saat Nyoman Rudana menyaksikan bahwa begitu banyak hasil karya seni kuno Indonesia diboyong ke luar negeri. Tergerak untuk melestarikan karya – karya seni terbaik anak bangsa inilah kemudian Museum Rudana ini didirikan.
Bangunan seluas 500 meter persegi ini didirikan di atas lahan seluas 2.500 meter persegi di Kawasan Seni Rudana di Peliatan, Ubud, Kabupaten Gianyar,Bali, satu kompleks dengan Rudana Fine Art Gallery. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 22 Desember 1990.
Museum sendiri dalam runtutan etimologinya berasal dari kata bahasa Latin musee, atau musea, yang artinya ilmu pengetahuan, cahaya yang menerangi serta kekayaan kepada kehidupan. Sejalan dengan perkembangan bahasa, arti kata museum berubah menjadi kata benda yang lebih kongkrit, yaitu gedung penyimpanan benda – benda yang bernilai untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Benda – benda yang ditampilkan di dalam museum tidak diperjual belikan, demikian juga dengan karya – karya seni yang ditampilkan di dalam Museum Rudana. Selain itu, sejalan dengan visi Nyoman Rudana sebagai pendiri untuk mendedikasikan Museum Rudana untuk dinikmati khalayak berbagai kalangan, Museum Rudana merupakan suatu institusi non profit.
Museum Rudana terdiri dari tiga lantai dengan memegang teguh arsitektur serta filosofi Bali. Ruangan museum dibangun berlantai 3 dimana disesuaikan dengan konsep Triangga, tiga bagian dari tubuh manusia, yaitu kepala , badan serta anggota gerak; Tri Mandalla , tiga pembagian halaman, jeroan, jaba tengah dan jaba sisi, atau halaman dalam, tengah dan luar; Tri Loka, konsep alam semesta yang terbagi atas bhur, bwah, swah atau alam bawah, menengah dan atas. Keseluruhnya konsep ini, yang dihubungkan dengan pengembangan seni budaya di Bali merupakan gambaran proses regenerasi dari waktu ke waktu yang lekang oleh zaman. Konsep filosofis ini, jika dikaitkan dengan perkembangan seni rupa, mencerminkan regenerasi seniman itu sendiri, dari masa silam sampai masa kini, bagaikan rangkaian benang emas yang tak terputus. Tampak luar Museum Rudana sendiri mencerminkan bendera merah putih, dilambangkan dengan dinding bata merah dan batu paras putih.
Berlokasi strategis di tengah lintas Ubud, Gianyar danDenpasar, Museum Rudana menjadi destinasi wisatawan pada masa sekarang ini, terlebih dengan semakin kondusifnya perkembangan dunia senirupa Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar